Profil Desa - Desa Wisata Silungkang Oso

Profil Desa

Mengenal lebih dekat Desa Wisata Silungkang Oso, kekayaan alam, budaya, dan masyarakatnya.

Tentang Desa Silungkang Oso

Desa Silungkang Oso terletak di Kecamatan Silungkang, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, dengan luas wilayah sekitar 6,57 km². Desa ini berjarak sekitar 78 km dari Kota Padang dengan waktu tempuh sekitar 2 jam menggunakan kendaraan roda empat. Desa ini berada pada ketinggian antara 267 hingga 710 meter di atas permukaan laut, dengan suhu udara tahunan sekitar 22°C, sehingga memiliki iklim yang sejuk dan nyaman.

Kondisi Geografis

Lokasi
Kecamatan Silungkang
Kota Sawahlunto
Sumatera Barat
Luas Wilayah
6,57 km²
Ketinggian
267-710 mdpl
iklim sejuk
suhu 22°C

Penduduk Desa Silungkang Oso berjumlah sekitar 1.574 jiwa, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Desa ini terdiri dari empat dusun utama: Lubuk Kubang, Sungai Cacang, Sawah Darek, dan Kebun Jeruk. Mata pencaharian utama masyarakatnya meliputi pertanian, bertenun (songket), dan berdagang. Di bidang pertanian, mereka menanam berbagai tanaman seperti kemiri, kulit manis, kakao, jagung, padi, bawang, dan ubi. Sedangkan di bidang bertenun, kegiatan tersebut telah dilakukan secara turun-temurun dan merupakan bagian penting dari budaya desa.

4
Dusun
1.574
Jiwa Penduduk
Kepala Desa Silungkang Oso
Ferdinal
Kepala Desa Silungkang Oso

Sejarah dan Budaya Silungkang Oso

Desa Silungkang Oso merupakan bagian dari Kecamatan Silungkang, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Kawasan ini memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan perjuangan rakyat. Pada 1 Januari 1927, terjadi sebuah peristiwa besar yang dikenal dengan Pemberontakan Silungkang, yaitu perlawanan buruh dan masyarakat terhadap pemerintahan kolonial Belanda. Pemberontakan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, karena menegaskan semangat perlawanan kaum buruh tambang dan masyarakat setempat.

Asal-usul nama Silungkang sendiri masih menjadi perdebatan. Beberapa sumber menyebutkan nama ini berasal dari seorang tokoh atau lurah bernama Lungkang, sementara pendapat lain mengaitkannya dengan istilah lokal dalam bahasa Minangkabau. Selain sejarah perjuangan, kawasan Silungkang juga menyimpan jejak peninggalan kolonial, seperti rumah-rumah bergaya Belanda serta infrastruktur bersejarah, termasuk jembatan gantung tanpa tiang penyangga yang hingga kini masih digunakan masyarakat.

Budaya dan Kearifan Lokal

Masyarakat Desa Silungkang Oso dikenal memiliki budaya yang kuat dan terjaga. Salah satu warisan budaya paling terkenal adalah tenun songket Silungkang, yang sudah diwariskan secara turun-temurun sejak ratusan tahun lalu. Songket Silungkang memiliki keindahan dan kualitas yang setara dengan songket Pandai Sikek, bahkan menjadi salah satu identitas budaya penting Kota Sawahlunto.

Selain itu, masyarakat masih memelihara berbagai tradisi adat, seperti pidato adat, taktumbin, turun mandi, bakau, dan manjalang mintuo. Dalam bidang kesenian, Silungkang Oso dikenal dengan randai serta talempong botuang, yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kearifan lokal yang terjaga ini tidak hanya memperkuat identitas budaya masyarakat, tetapi juga memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung, sehingga menjadikan Silungkang Oso sebagai salah satu destinasi budaya dan sejarah yang penting di Sumatera Barat.

Songket Silungkang 1
Songket Silungkang 2
Songket Silungkang 3

Songket Silungkang

Kerajinan songket dengan motif khas yang menjadi warisan budaya tak ternilai

WhatsApp
Chat via WhatsApp